Kegiatan

MEREKRUT SEJUTA DONOR DARAH SUKARELA
UNTUK INDONESIA






PENDAHULUAN

          World Health Organization (WHO-PBB) sangat tidak memberi rekomendasi kepada pasien kritis yang dirawat di Ramah Sakit menerima transfusi darah BUKAN dari Donor Darah Sukarela (DDS).
Donor Darah Sukarela adalah orang yang dengan kesadaran sendiri mendonorkan darahnya secara berkala dan ajeg tanpa motif mendapatkan imbalan. DDS dianggap sebagai pribadi yang telah teruji memiliki gaya hidup sehat sehingga sangat pantas memberikan darahnya untuk menolong mereka yang perlu bantuan hidup.
Dalam istilah WHO, DDS disebut sebagai ”unpaid blood donor” atau juga ”voluntary and non-remunerated blood donor”. WHO mengangkat tinggi derajat DDS dengan kalimat pendek Million of peoples owe their lives to people they will never meet – people who donate their blood freely and without any reward. Artinya Donor Darah Sukarela adalah Pahlawan Tak Dikenal.
Jika replacement blood donor saja tidak direkomendasi oleh WHO untuk menolong pasien yang kritis butuh bantuan darah, maka sudah dipastikan paid blood donor yaitu mereka yang menjual darahnya semata demi pertimbangan komersial adalah haram hukumnya. Ini yang juga menjadi kesadaran utama berdedikasi oleh insan FOKUSWANDA.
         





KEBUTUHAN DARAH NASIONAL

          WHO menetapkan parameter tentang kebutuhan darah terendah dan tertinggi bagi suatu masyarakat dalam kurun waktu tertentu, yaitu dua hingga 10 prosen dari penduduk. Prosentase terendah untuk masyarakat modern, sementara prosentase tertinggi berlaku untuk masyarakat yang derajat kesehatan publik tidak tinggi, disiplin berlalu lintas masih rendah, dan kepatuhan pada hukum memprihatinkan.
Jika penduduk kota Metropolitan Jakarta (di waktu malam) berkisar 7.500.000 jiwa, maka menurut parameter WHO tadi, DKI membutuhkan 200.000 hingga 750.000 kantung darah selama setahun. Namun faktanya, UTDD PMI DKI baru mampu mengumpulkan 451.413 kantung darah atau setara 70% kebutuhan setahun.
Indonesia yang berpenduduk 250.000.000 jiwa diprediksi membutuhkan sedikitnya dua prosen atau 5.000.000 kantung darah setahun. Namun jika menggunakan prosentase tertinggi yaitu 10 prosen maka dibutuhkan 25.000.000 kantung darah selama setahun.
          Pertanyaan kita, berapa jumlah kantung darah yang dapat dikumpulkan dari 250.000.000 jiwa penduduk Indonesia itu. Kita harus menjawabnya secara jujur dan mengakui bahwa jumlah kantung darah yang dikumpulkan oleh/melalui 211 Unit Transfusi Darah (UTD) yang tersebar di 520 kabupaten/kotamadya di seluruh Indonesia baru sekitar 0,8 prosen atau setara 2.000.000 kantung darah saja per tahun.
          Ini berarti 2.000.000 kantung darah pastinya diperoleh dari 500.000 Donor Darah Sukarela. Ukurannya, setiap DDS hanya boleh memberikan darahnya sebanyak 4 kali dalam setahun. Rasio ini sangat memprihatinkan kita, karena ternyata dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia baru 500.000 orang yang telah secara rutin dan berkala memberikan darahnya dengan kesadaran sendiri.
          Padahal katanya Indonesia memiliki falsafah hidup PANCASILA, dan hidup harmonis dalam semangat gotong royong. Dimana letak semua kegagalan ini ?
         



TUJUAN

          INDONESIA membutuhkan sedikitnya 5.000.000 Donor Darah Sukarela, atau kita harus meningkatkan kesadaran masyarakat menjadi 10 kali lipat dari sekarang, atau Indonesia harus merekut dua prosen dari penduduknya menjadi DDS baru.
FOKUSWANDA atau Forum Komunikasi Dermawan Darah 100 kali, yang anggotanya tersebar di seluruh Indonesia, dengan potensi anggota hampir 25.000 orang, dan yang baru tercatat sebagai anggota sekitar 5.000 orang adalah sangat berpotensi untuk menjadi ujung tombak yang mumpuni dalam menularkan semangat kemanusiaan menjadi Donor Darah Sukarela.
Setiap insan FOKUSWANDA pasti memiliki kredibilitas yang tinggi untuk bicara tentang manfaat bagi diri sendiri dan kepuasan bathin menolong orang yang membutuhkan pertolongan darahnya. Sosialisasi oleh anggota FOKUSWANDA yang dilakukan secara terpadu, sistematis dan terencana dengan baik diharapkan akan mengena ke sasaran dan akan mampu menumbuhkan kesadaran awal utamanya pada generasi muda untuk mencoba mendonorkan darahnya.
Tingginya kesadaran warga untuk mendonorkan darah secara sukarela hanya di daratan Pulau Jawa, di luar Jawa tersebar dari Sabang hingga Merauke, masih sangat rendah. Diduga rendahnya tingkat partisipasi masyarakat di luar Jawa untuk mendonorkan darah karena kurang faham akibat rendahnya sosialisasi dan pencontohan oleh para tokoh DDS.

TARGET DAN POTENSI

Menurut data Biro Pusat Statistik dan Kemendiknas, secara Nasional terdapat 144.000 Sekolah Dasar, 26.0000 Sekolah Menengah Pertama dan 16.000 Sekolah Lanjutan  Atas. Menurut seorang  staf  Perpustakaan BPS, yang dihubungi pada tanggal




6 Juli 2011 (Pak Bowo), untuk Tahun Ajaran 2008-2009 jumlah pelajar SMA sekitar 3.857.243 siswa, SMK ada 3.095.704 siswa dan pelajar Madrasah Aliyah sebanyak 895.839 orang. Total pelajar tingkat SLA (usia 16-19 tahun) adalah 7.848.786 siswa.
Secara struktur Pemerintahan, Indonesia memiliki 520 daerah kotamadya/kabupaten. Maka dengan asumsi dua perguruan tinggi atau setara universitas berada di tiap daerah tingkat dua, akan didapat 1.000 perguruan tinggi, dengan jumlah mahasiswa sekitar 2.500.000 orang.
          Melalui Proposal ini, FOKUSWANDA menawarkan program kerja untuk merekrut SEJUTA Donor Darah Sukarela Pemula selama dua tahun ke depan. Itu program kerja pesimistis. Bila program kerja ini optimistis, akan diperoleh 10.000.000 Donor Darah Sukarela baru atau setara 40.000.000 kantung darah selama setahun.
Itulah bentuk sumbangsih yang ditularkan oleh FOKUSWANDA.
         

APA DAN SIAPA ANGGOTA FOKUSWANDA

FOKUSWANDA atau Forum Komunikasi Dermawan Darah 100 kali lahir tanggal 29 Desember 1995 digagas oleh para pendonor darah sukarela 75 kali di Jakarta, yang pendiriannya kemudian dilegalisir oleh Akte Notaris REFIZAL, SH  Nomor 17 tanggal 16 Juni 2005.
          Lahirnya FOKUSWANDA diawali dengan vakum atau tidak aktifnya Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) yaitu kumpulan seluruh pendonor darah di tanah air, yang lahir pada tanggal 20 September 1970 di Jakarta. PDDI sekarang diketuai oleh Komjen Polisi (pur) Drs. Adang Daradjatun sejak tahun 2006, namun tidak pernah aktif lagi pada tahun 2007 setelah mana Ketua Umumnya gagal dalam Pilkada Gubernur DKI pada tahun tersebut. Sebelumnya PDDI diketuai oleh Hj. Siti Hartati Indra Rukmana atau mbak Tutut sampai pada tahun 1997. PDDI terdafatar pada FIODS.
          Secara organisasi baik PDDI yang lebih dahulu lahir maupun kemudian FOKUSWANDA adalah dua Organisasi yang tidak dibawah (onderbouw) struktur Palang Merah Indonesia, namun keberadaan keduanya diakui dan diberikan peran yang sama oleh Pengurus Besar Palang Merah Indonesia maupun PMI di daerah-daerah.
          DPP FOKUSWANDA selalu disertakan berpartisipasi dalam kegiatan PMI di tanah air maupun kegiatan oleh International Federation of Red Cross and Red Crescent IFRC) di kawasan Asia Tenggara. Almarhum Prof DR. Sujudi sebagai Ketua PMI Bidang Pengembangan Rumah Sakit dan Transfusi Darah, menjadi Pembina Utama FOKUSWANDA.
          Prestasi dan kegiatan yang diikuti oleh FOKUSWANDA, antara lain:

1.    Pada pencanangan pertama perayaan World Blood Donor Day di Indonesia, tanggal 14 Juni 2004. FOKUSWANDA yang diundang sebagai satu-satu Komunitas Donor Darah di Indonesia.




2.    FOKUSWANDA adalah satu-satunya Organisasi Donor Darah Sukarela yang selalu ajeg merayakan World Blood Donor Day di Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2011.
3.    FOKUSWANDA adalah satu-satunya Organisasi Donor Darah Sukarela di Indonesia yang merayakan World Blood Donor Day mengerahkan ratusan artis muda pada 3 stasiun televisi: Indonesian Idol RCTI, Akademi Fantasi Indosiar, dan Kontes Dangdut Indonesia oleh TPI bertempat di Bunderah Hotel Indonesia. Tahun 2005.
4.    FOKUSWANDA adalah sebuah Organisasi Donor Darah Sukarela yang mampu dan satu-satunya yang menyelenggarakan giat Donor Darah selama sebulan penuh atau 32 hari di arena Pekan Raya Jakarta, tahun 2006 dan 2010.
5.    FOKUSWANDA diundang oleh PMI menghadiri “Workshops on voluntary blood donor recruitment in the South-East Asia” di Laos tahun 2005 dan Kamboja tahun 2007. Workshops yang sama dan diselenggarakan di Bali tahun 2009 dialihkan kepada PDDI namun tidak dihadiri karena alasan PDDI tidak aktif.
6.    FOKUSWANDA Komisariat Provinsi Jawa Timur satu-satunya Organisasi Donor Darah Sukarela yang menerima penghargaan sebagai Penggerak Donor Darah Sukarela Terbaik Tahun 2010 oleh UTD PMI Kotamadya Surabaya, dimana Piagam diserahkan langsung oleh Ketua Umum PMI Bapak H.M. Jusuf Kalla, tanggal 22 Juni 2011.
7.    FOKUSWANDA di semua Komisariat dianggap sebagai Organisasi Donor Darah yang aktif mendukung kegiatan Mobil Unit UTD PMI seluruh Indonesia.
8.    FOKUSWANDA Komisariat Provinsi DKI Jakarta adalah satu-satunya Organisasi Donor Darah dimana anggotanya mendapatkan pelayanan gratis untuk rawat jalan, rawat inap, semua tindakan dan pembelian obat-obatan pada 17 Rumah Sakit, yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta nomor 55 Tahun 2007 tgl 05.04.2007 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Keluarga Miskin, Kurang Mampu dan Bencana di DKI JKT.




9.    Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur sekarang sedang mematangkan Peraturan Daerah yang juga akan memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada Anggota FOKUSWANDA Komisariat Jawa Timur.
10. FOKUSWANDA adalah satu-satunya Organisasi Donor Darah Sukarela yang mampu menggalang kerjasama dan mendapatkan kepercayaan dari BUMN: PT Garuda Indonensia, Apotik Kimia Farma, Perum DAMRI, dan Pelayaran PELNI dimana anggotanya mendapatkan diskon pembelian produk keempat BUMN tersebut.
11. FOKUSWANDA bersama Badan Narkotika Nasional menggalang kampanye kesadaran terhadap bahaya narkoba dan peluang mendonorkan darah, khususnya kepada pelajar SMA Negeri 70 Bulungan. Ini proyek percontohan yang berhasil baik. Kemudian diikuti oleh SMA di kawasan Casablanca, Jakarta Selatan.
12. FOKUSWANDA pernah menggalang giat Donor Darah percontohan bagi mahasiswa di Kampus bersama KSR Universitas Negeri Jakarta.
13. FOKUSWANDA bersama Cak & Ning Surabaya, Sedoeloeran Surabaya dan Komunitas Janda Muda Surabaya menggalang giat donor darah di beberapa instansi Pemerintah dan swasta di Surabaya.
14. FOKUSWANDA bersama Yatnawati Kertini Indonesia (International Business and Profesional Women) menyelenggarakan giat Donor Darah bagi kalangan perempuan pengusaha dan prosional di Jakarta Selatan dan Bogor.
15. FOKUSWANDA sedang mematangkan kerjasama dengan Radio Republik Indonesia untuk menyelenggarakan giat Dondar pada Hari Radio serentak tanggal 11 September 2011 oleh 74 Studio RRI dan 74 kampus. Acara ini akan diisi pula dengan Talkshow yang bermutu untuk menumbuhkan kesadaran dan memberi motivasi kepada khalayak luas utamanya generasi muda. Acara giat Dondar ini dimaksudkan pula oleh RRI untuk memecahkan rekod MURI.
16. FOKUSWANDA sedang menggalang kerjasama untuk menyelenggarakan giat Dondar bagi kalangan Perempuan dan organisasi keagamaan, yaitu:



1.   Kowani                                              6.   Wanita Aissyiyah Muhammadiyah
2.   BKOW                                                7.   Wanita Fatayat/Muslimat NU
3.   IWAPI                                                8.   Wanita Katholik
4.   Yetnawati Kertini Indonesia                9.   WHDI
5.   Wanita Budhist Indonesia                             10. WKRI

VISI dan MISSI

VISI: menjadi organisasi dermawan darah yang terhormat, dibanggakan dan diteladani oleh masyarakat yang cinta kemanusiaan.

MISI:
(1)  Menanamkan jiwa sosial kepada generasi muda agar senantiasa bersedia dan
      ikhlas mendonorkan darah bersih;
(2)  Menyadarkan masyarakat tentang manfaat sosial dan kesehatan menjadi DDS;
(3)  Memberikan pengetahuan tentang landasan agama bahwa perbuatan 
      mendonorkan darah adalah ibadah;

Pelindung/Pembina, Penasihat dan Pengurus FOKUSWANDA

Proses Persetujuan sebagai Pelindung:
1. Wakil Presiden, dinyatakan secara lisan oleh Wapres DR. Hamzah HAZ.
2. MENKO KESRA; surat Sesmenko nomor B.194/KMK/SES/II/2004 tanggal 03.02.2004
3. MENKES; surat Karo Umum & Humas no. KH.02.01.1.137 tgl 17.02.2004
4. MENSOS; surat Dirjen Pemberdayaan Sosial no. 170/4/XI/2005 tanggal 28.11.2005.



Senin, 30 November 2009, 10:23 WIB
Gubernur DKI Jadi Anggota Kehormatan Fokuswanda

Program donor darah yang digalakkan Pemprov DKI Jakarta mulai membuahkan hasil. Tidak hanya stok darah yang mencukupi, akan tetapi Gubernur Fauzi Bowo pun mendapatkan gelar kehormatan sebagai anggota kehormatan forum komunikasi dermawan darah (Fokuswanda). Sebab, ia dianggap berhasil membina program donor darah di Jakarta.

Pengukuhan Fauzi sebagai anggota kehormatan Fokuswanda, dilakukan di Balaikota, Kamis (26/11). Ia merupakan gubernur kedua setelah Sutiyoso yang mendapatkan tanda anggota kehormatan Fokuswanda. Sebelumnya, beberapa pejabat yang mendapatkan anggota kehormatan Fokuswanda ini adalah Jusuf Kalla, Sutiyoso, Adang Daradjatun, Rini Sutiyoso, Imam Oetomo, dan Pong Hardjatmo.

Ketua Fokuswanda, Pamudji R Soetopo, mengatakan, kepedulian Fauzi Bowo kepada para pendonor darah terbukti sejak 2006 silam, tepatnya ketika masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI. Inisiatif Fauzi Bowo kala itu, memberikan fasilitas kesehatan kepada 1.000 anggota Fokuswanda yang berdomisili di Jakarta. "Kepedulian Fauzi Bowo sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Kami difasilitasi untuk rawat jalan, rawat inap, semua tindakan, dan pembelian obat-obatan," ujarnya, Kamis (26/11).

Kepedulian Fauzi Bowo dalam membina aksi donor darah itu menjadi motivasi bagi warga ibu kota untuk berlomba-lomba menyumbangkan darahnya melalui unit transfusi darah PMI Jakarta. " Dampak positifnya, jumlah dan kualitas pendonor darah di ibu kota menjadi terbesar dan terbaik dalam memberikan suplai darah bersih dan sehat kepada masyarakat Jakarta dan sekitarnya, " jelasnya.

Berdasarkan data Fokuswanda, Jakarta menempati urutan pertama di Indonesia dalam program donor darahnya. Angka ideal pendonor darah adalah 22 berbanding 1.000 orang dan angka pendonor darah DKI adalah 1 berbanding 1.000 orang. " Anggota Fokuswanda DKI menempati urutan kedua setelah Jawa Timur, yaitu sebanyak 1.000 orang. Jumlah anggota Fokuswanda Indonesia pun terbesar di dunia yaitu 3.500 orang, " ungkapnya.

Sekretaris Jenderal Fokuswanda, Ariman K Usman menambahkan, Fokuswanda bekerja sama dengan PMI sebagai motivator masyarakat untuk ikut mendonorkan darahnya. " Kami juga bekerja sama dengan Pemprov DKI untuk memotivasi masyarakat agar berdonor saat Pekan Raya Jakarta (PRJ) dan kegiatan lain bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, " ujarnya. Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 3.500 pendonor sebanyak 100 kali.

Terkait dengan penyematan tanda anggota kehoramatan, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengucapkan terima kasih kepada para pendonor darah yang telah peduli dengan sesama. " Terima kasih karena saya diberi kepercayaan sebagai anggota kehormatan dermawan darah. Kepada para pendonor juga kami ucapkan terima kasih, sehingga DKI merupakan daerah terbanyak pendonor darahnya, " ujar Fauzi. Ia mengungkapkan kekagumannya atas prestasi anggota Fokuswanda karena mampu memberikan darahnya sebanyak 100 kali dalam kurun pengabdian 30 tahun. " Ini pengabdian mulia yang terlama sepanjang hidup, " ujarnya.(beritajakarta) 
http://dinsos.jakarta.go.id/news.php?tgl=2009-11-30&cat=1&id=263


Gubernur Jatim Dikukuhkan Anggota Kehormatan Fokuswanda

E-mailPrintPDF
Pemprov, Bhirawa

Bertepatan dengan Hari Palang Merah Internasional, Gubernur Jatim H Soekarwo, dikukuhkan sebagai anggota kehormatan Forum Komunikasi Dermawan Darah (Fokuswanda) 75-100 Indonesia Emas. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Fokuswanda Mayjen Pol (Purn) Drs H Pamudji Rahardjo Soetopo SH MH.

Gubernur Soekarwo dianggap layak menjadi anggota kehormatan Fokuswanda, karena Jatim dinilai sebagai provinsi yang berhasil menggerakkan donor darah untuk kemanusiaan.
"Saya mengucapkan terima kasih atas pengukuhan ini. Kegiatan donor darah adalah bentuk kerjasama konkrit antara PMI dan Pemprov Jatim. Saya berharap kepedulian sosial ini bisa ditularkan ke daerah lain," kata Gubernur Soekarwo usai prosesi pengukuhan di UTDC PMI Kota Surabaya Jl Embong Ploso, Senin (14/6).
Diakui Pakde Karwo, Surabaya menjadi contoh kota di Jatim yang memiliki tingkat kepedulian tinggi. Terutama untuk kegiatan donor darah. Ke depan, Pakde Karwo juga akan mengirimkan surat edaran ke rumah sakit provinsi maupun kabupaten/kota untuk ikut aktif dalam kegiatan kemanusiaan, khususnya donor darah.
Untuk hal yang positif ini, Pakde Karwo meminta kepada masyarakat, khususnya pendonor agar menularkan atau menginformasikan selalu mendonorkan darah bagi yang belum maupun yang menunda donor darahnya. "Tolong donor darah ini ditularkan kepada yang lain. Sebaliknya, untuk institusi PMI terus melakukan upaya jemput bola kepada masyarakat dengan harapan mendapatkan stok darah yang cukup," paparnya.
Menurut Gubernur, karena rumah sakit kabupaten/kota di bawah bupati, ia juga minta kepada bupati untuk juga mendukung kegiatan kemanusiaan semacam ini. "Untuk rumah sakit provinsi, sudah ada pelayanan penuh," kata Pakde Karwo, yang mengaku sudah melakukan donor sebanyak 26 kali.
Sementara itu, Ketua Fokuswanda Jatim, Ang Herman A mengatakan, penunjukan menjadi anggota kehormatan ini didasarkan pada jabatan menjadi kepala daerah, yang selalu mendukung kegiatan kemanusiaan dan sosial, dalam hal ini donor darah. "Peran penting kepala daerah dalam menggalakan donor darah sangat penting, tentunya akan didukung seluruh masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, tugas dari anggota kehormatan ini tidak luput dari motivator penggalangan sosial donor darah. "Pengukuhan kali ini memiliki makna yang cukup besar, sebab dilakukan bertepatan dengan Hari Palang Merah Internasional pada Juni ini," ungkapnya. [iib] 
Sumber: Bhirawa Online