BERITA



Sejuta Donor Darah Sukarela untuk Indonesia
› TJ Online - Jumat, 14 Oktober 2011 | 16:35 WIB
BANDUNG, TRIBUN - Aston Braga Hotel & Residence bersama DPP Fokuswanda (Forum Komunikasi Dermawan Darah 75-100 Indonesia Emas), PMI Bandung, Braga City Walk (BCW), dan beberapa hotel berbintang di Bandung menggelar Sejuta Donor Darah Sukarela untuk Indonesia di Atrium BCW pada Jumat, (14/10).
Kegiatan ini diadakan dalam rangka memenuhi kebutuhan darah terutama golongan darah B dan AB. Ini juga untuk menggalakkan gerakan donor darah yang memang peminatnya masih sedikit di Indonesia.
Beberapa pengunjung BCW, karyawan-karyawan hotel yang terlibat dan karyawan-karyawan lain yang berkantor di kawasan Braga dan sekitarnya terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Ini terlihat dari antrean panjang calon pendonor. Siapapun yang telah memenuhi persyaratan dapat mendonorkan darahnya.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi antara lain berusia 17-65 tahun, dalam keadaan sehat, tidak menderita penyakit menular, berat badan minimall 45 kg, tidak sedang hamil/menyusui/menstruasi, tekanan darah normal, dan jarak dengan transfusi sebelumnya minimal tiga bulan. Kegiatan ini hanya berlangsung hari ini mulai pukul 13.00 hingga pukul 17.00. (cc)
Editor : Darajat Arianto
Dari Umur 17 Tahun Sudah 100 Kali Jadi Pendonor
Seputar Indonesia, Sabtu, 15 Oktober 2011
Setetes darah yang mengalir di dalam tubuh nyatanya menjadi penyambung hidup bagi sebagian orang yang tengah membutuhkannya. Sepertinya,kesadaran inilah yang termaktub kuat di hati Ita Putri Pancaningtyas.
Kemarin,perempuan berusia 43 tahun ini memasuki ke 100 kalinya menyumbangkan darah sejak dia duduk di bangku SMA. Ita yang bergelar insinyur ini juga rela mengambil cuti dari pekerjaannya demi membawa misi kemanusiaan bersama Fokuswanda (Forum Komunikasi Dermawan Darah) yang kemarin singgah di Bandung.Tujuan Ita sangat jelas,dia ingin mengajak warga Jawa Barat untuk mentradisikan donor darah setiap tiga bulan sekali, terlebih untuk golongan AB yang terhitung masih jarang.
“Sejak usia 17 tahun hingga sekarang,saya belum pernah berhenti menyumbangkan darah ke Palang Merah Indonesia (PMI).Apalagi untuk saat ini dari 365 juta masyarakat Indonesia,angka pendonor masih di bawah angka satu juta.Permasalahan donor darah ini butuh ajakan dan niat yang tulus untuk kemanusiaan,”ujar Ita di acara Aston Braga Care Sejuta Donor darah,di Braga Citywalk,kemarin.
Kendati sudah 100 kali diambil darahnya,Ita tak pernah sekalipun menderita penyakit berat atau keluhan berarti.Sebaliknya,dia senantiasa fit dan terkontrol kondisi tubuhnya lantaran tiga bulan sekali terdeteksi lewat pengecekan pra-pendonoran. Bahkan,dia pun mengaku lebih segar setiap kali rampung menyumbangkan darah.
“Saya justru merasa lebih fit,badan terasa ringan kalau sudah menyumbang darah. Makanya,saat ini saya gencar mengajak generasi muda yang sudah berusia 17 tahun untuk mengikuti langkah ini,khususnya di Jabar yang organisasinya belum terbentuk,” ucapnya. Ita yang menjabat sekretaris di Fokuswanda juga bercerita,sejak dulu ia tak pernah memiliki trik atau persiapan khusus saat akan mendonor.
Ia hanya getol berolahraga dan menjaga pola hidup sehat menjelang pertambahan usianya.“Kunci utamanya, ya,saya lebih banyak mengonsumsi sayuran berwarna hijau dan tak lupa olahraga. Selebihnya tidak pernah ada persiapan khusus.Saya juga tidak pernah limbung atau sakit setelah donor,alhamdulillah,” ungkap dia.
Terkait perannya sebagai sekretaris Fokuswanda,ia mengaku sangat concern dengan kawula muda di Jabar, termasuk ibu kotanya,Bandung. Pasalnya,provinsi ini cukup potensial untuk dijadikan cluster pendonor dengan target besar.Untuk itu,Ita berharap ada regenerasi pendonor muda guna mengikuti 25.000 pendonor tetap yang tergabung dalam Fokuswanda.
Menurut Ita,kesempatan ini sejatinya dimanfaatkan oleh kaum muda,karena syarat usia yang ditentukan PMI juga dibatasi hingga 60 tahun saja.Selain itu,dengan dorongan kebutuhan darah yang semakin tinggi,PMI juga memperlebar kesempatan pendonor,dari enam bulan sekali menjadi tiga bulan sekali.
“Untuk kaum muda,tentu hal ini sangat penting.Dengan donor,mereka jadi terdeteksi lebih dini bila ada gejala penyakit,pengaruh narkoba, bahkan virus HIV.Jadi kan bisa diatasi lebih awal.Mereka juga cenderung lebih menjaga pola hidupnya,”ujar Ita. Sejauh ini,Ita tak pernah putus mengajak sanak saudara dan teman kerjanya untuk mengikuti kebiasaannya.
Berkat kegigihannya,tak sedikit dari orang terdekatnya sudah mengikuti jejaknya sebagai pendonor tetap. Pada 17 Agustus 2012 mendatang,Ita juga akan diundang oleh Presiden RI ke Istana untuk menerima penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial,sebagai pendonor tetap ke-100 kalinya untuk PMI.
Sementara itu,sejumlah pengunjung dan karyawan hotel tampak antusias mendonorkan darahnya dalam acara Sejuta Donor Darah Sukarela untuk Indonesia di Atrium Braga City Walk jalan Braga,Kota Bandung, kemarin.
Kegiatan tersebut digagas oleh Aston Braga Hotel & Residence bersama DPP Fokuswanda (Forum Komunikasi Dermawan Darah 75-100 Indonesia Emas),PMI Bandung,Braga City Walk (BCW),dan beberapa hotel berbintang di Bandung dalam rangka memenuhi kebutuhan darah terutama golongan darah B dan AB serta untuk menggalakkan gerakan donor darah di Indonesia. _DINI BUDIMAN Kota Bandung